Manusia sehat yang oksigen dalam tubuhnya cukup ditandai dengan alat pengukur kecukupan oksigen berada di angka 95 sampai dengan 102. Alat untuk mengukur kecukupan oksigen disebut saturasi. Dan nama alatnya oxy pulse meter.
Orang yang oksigennya kurang, dapat diketahui dari cara bernafasnya. Orang yang cukup oksigen, cara bernafasnya tenang. Dan biasanya bernafas panjang dengan hidung (nafas yang benar melalui hidung). Dan sebaliknya, orang yang kekurangan oksigen, nafasnya pendek-pendek seperti habis berolahraga dan bernafas dengan mulut.
Jika kecukupan oksigennya diukur dengan oxy pulse meter, maka angka saturasinya 95 ke bawah. Di rumah sakit, terdapat alat bunyi yang dipasang. Kalau pasien kecukupan oksigennya di bawah 90, maka alat yang ada di rumah sakit akan berbunyi. Tindakan yang dilakukan adalah memasangkan oksigen ke hidung pasien. Bilamana sudah terpasang, maka stelan inflow oksigennya dinaikkan. Terus dipantau. Begitu angka saturasinya di atas 95, maka oksigen masih terus dipasang. Menunggu kestabilan angka di atas 95. Jika setelah diobservasi dan dianggap stabil, maka stelan oksigennya kembali antara 2 - 3 meter kubik (2-3 M3).